Anak-anak kecil itu berjalan menyusuri pekatnya keramaian.....kota
Tanpa alas kaki manapaki debu jalanan yang terhiasi lukisan sampah bergentayangan..... Suara riuh kendaraan mengusir merdunya kicauan burung...
Dan suara anak-anak pun hilang tertelan bisingnya keramaian....
Mereka lihat di hampir semua pinggir ruas jalan....Warna-warni indah sedikit mengkaburkan pandangan. Merah, kuning, hijau, silver, putih, dan beragam kombinasi warna dan gambar...
Mencoba menarik simpati tuk tak hanya dilirik. Tapi juga dijadikan tumpuan harapan perbaikan, perubahan...
Anak-anak kecil itu menari dengan riangnya....
Seorang diantara mereka mencoba menaiki kaleng cat bekas....
lalu berorasi dengan gagahnya.....
Suara kita tak-kan lagi serak karena terus berteriak....
Ada mereka yang mewakili kita kelak tuk berbicara...
pejabat namanya...
di ambil sumpah dan janji di atas kitab suci...
Jadi kita harus semangat......
Kita yakin para orang dewasa.... itu
pejabat namanya......
mobil mewah,,berdompet tebal..spatu hitam menyala bagaikan cermin hitamnya indonesia..ku..
ku mempercayai mereka wakil rakyatku..
pejabat namanya........
satu dari mereka.......
Dan merekalah yang kan mensejahterakan kita.....
Mereka yang tak kan pernah memikirkan diri dan golongannya sendiri.....
Wahai saudaraku sesama anak negeri.....
Mari kita doakan agar ini tak lagi hanya retorika proyek perut mereka......
Bhineka tunggal ika.....
kini...menjadi bhineka tinggal luka....
kumpulan kumpulan kami di jalalanan....
lari tertatih,terjatuh,dan bangkit berlari...
terus berlari......dan berlari....
Menghindar dari para pria dewasa berseragamkan keamanan dan ketertiban...
indonesiaku,,negaraku tercinta..tempat ku di lahirkan dan di besarkan....
Yang tertinggal di sana hanyalah secarik kertas bertuliskan....
“Fakir miskin dan anak terlantar dipelihara oleh negara.”
apakah...ini bagian dari realisasinya.....pelihara lah kami anak-Anak indonesia generasi bangsa,.
negaraku..hanya memelihara kami rakyat kecil orang susah.....
dan kami pun menumpuk di jalalan........
keadilan dan kerakyatan bagi seluruh rakyat indonesia..hanya lah fiksi....
Tanpa alas kaki manapaki debu jalanan yang terhiasi lukisan sampah bergentayangan..... Suara riuh kendaraan mengusir merdunya kicauan burung...
Dan suara anak-anak pun hilang tertelan bisingnya keramaian....
Mereka lihat di hampir semua pinggir ruas jalan....Warna-warni indah sedikit mengkaburkan pandangan. Merah, kuning, hijau, silver, putih, dan beragam kombinasi warna dan gambar...
Mencoba menarik simpati tuk tak hanya dilirik. Tapi juga dijadikan tumpuan harapan perbaikan, perubahan...
Anak-anak kecil itu menari dengan riangnya....
Seorang diantara mereka mencoba menaiki kaleng cat bekas....
lalu berorasi dengan gagahnya.....
Suara kita tak-kan lagi serak karena terus berteriak....
Ada mereka yang mewakili kita kelak tuk berbicara...
pejabat namanya...
di ambil sumpah dan janji di atas kitab suci...
Jadi kita harus semangat......
Kita yakin para orang dewasa.... itu
pejabat namanya......
mobil mewah,,berdompet tebal..spatu hitam menyala bagaikan cermin hitamnya indonesia..ku..
ku mempercayai mereka wakil rakyatku..
pejabat namanya........
satu dari mereka.......
Dan merekalah yang kan mensejahterakan kita.....
Mereka yang tak kan pernah memikirkan diri dan golongannya sendiri.....
Wahai saudaraku sesama anak negeri.....
Mari kita doakan agar ini tak lagi hanya retorika proyek perut mereka......
Bhineka tunggal ika.....
kini...menjadi bhineka tinggal luka....
kumpulan kumpulan kami di jalalanan....
lari tertatih,terjatuh,dan bangkit berlari...
terus berlari......dan berlari....
Menghindar dari para pria dewasa berseragamkan keamanan dan ketertiban...
indonesiaku,,negaraku tercinta..tempat ku di lahirkan dan di besarkan....
Yang tertinggal di sana hanyalah secarik kertas bertuliskan....
“Fakir miskin dan anak terlantar dipelihara oleh negara.”
apakah...ini bagian dari realisasinya.....pelihara lah kami anak-Anak indonesia generasi bangsa,.
negaraku..hanya memelihara kami rakyat kecil orang susah.....
dan kami pun menumpuk di jalalan........
keadilan dan kerakyatan bagi seluruh rakyat indonesia..hanya lah fiksi....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar